orang, manusia, mereka.
saat tulang rusuk penyangga badan ku hilang, yang seimbang menjadi goyah, yang selayaknya menjadi rusak, yang hidup hadir dan merangkul tapi hanya untuk secacah waktu.
apa yang membuat mu sepi?
apa kau membenci manusia?
aku benci manusia, mereka orang-orang itu.
Tapi orang yang paling kusayangi pun manusia dan aku manusia.
untuk percaya pada mereka membuat sepi yang hebat datang membadai diri. membungkam mulut yang hendaknya menjadi penghubung.
karena itu aku kesepian, karena itu sepi tak pernah pergi, karena itu menghilang mungkin kan lebih baik.
tapi sepi juga melindungiku, menjaga dan menjadi teman.